Register Form

Lego Creativity Class

A Mix of Art and Fun is only One Brick.

Lego Creativity untuk Usia 3-5 Tahun.
Metode pembelajaran kreatif dengan menggunakan produk Lego Basic brick. Anak-anak akan diperkenalkan dengan metode membangun suatu bentuk / karakter tertentu dalam 2D / 3D dengan menggunakan Lego basic brick.
Manfaat bermain Lego Creativity untuk anak yaitu :
1. Meningkatkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah
Ahli psikologi mendefinisikan masalah ke dua tipe. Masalah konvergen yang hanya memiliki satu solusi pemecahan, dan permasalahan divergen yang dapat diselesaikan dengan berbagai cara. Ketika anak dapat memasangkan blok dengan berbagai macam cara, maka bermain lego ada sebuah permainan divergen. Bermain secara divergen anak anak akan berpikir lebih kreatif dan dapat mencari berbagai solusi ketika menemui permasalahan.
2. Mengembangkan ketrampilan spasial
Menurut beberapa penelitian, anak-anak yang gemar membangun sebuah konstruksi, cenderung lebih berkembang dalam ketrampilan spasialnya. Sekelompok anak TK secara acak diminta untuk bermain lego dan membangun sebuah konstruksi. Hasilnya, mereka ini mengungguli kawan mereka pada tes visualisasi spasial, rotasi mental, dan blok bangunan.
3. Meningkatkan kemampuan berbahasa
Pada sebuah studi yang mencoba meneliti anak-anak usia 1,5 hingga 2,5 tahun yang bermia lego menunjukkan sebuah hasil yang mencengangkan. Anak-anak ini mendapat nilai lebih tinggi pada tes kosakata, tata bahasa, dan pemahaman verbal. Belum diketahui penyebab pastinya, mungkin karena anak menghabiskan waktu lebih banyak bersama orang tua maka memiliki waktu lebih banyak untuk saling mengobrol.
4. Meningkatkan Kemampuan matematis
Dalam sebuah studi, anak usia 4 tahun yang bermain lego memiliki efek jangka panjang yang baik. Memainkan lego dengan lebih sulit pada usia pra sekolah akan meningkatkan prestasi matematika saat anak memasuki tingkatan sekolah yang lebih tinggi.
5. Kemampuan bersosialisasi
Anak-anak akan menjadi lebih ramah dan pandai bersosialisasi ketika mereka bermain membuat sebuah konstruksi secara berkelompok. Misalnya anak-anak autis diminta untuk bermain lego bersama sebuah kelompok bermain, mereka akan menunjukkan peningkatan kemmauan sosial dibanding dengan anak autis yang diajarkan bersosialisasi dengan bahasa.